SOLOPOS.COM - Ilustrasi Parkir Mobil (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, JOGJA – Warga di Kota Jogja yang memiliki lahan diperbolehkan untuk membuka tempat parkir saat musim libur Lebaran 2024. Namun, untuk tarif parkir harus menyesuaikan ketentuan peraturan dan tidak boleh nuthuk.

Hal ini dilakukan karena lahan parkir legal yang ada di Kota Jogja terbatas. Sedangkan diperkirakan kendaraan yang akan masuk ke Kota Jogja pada momen Lebaran mencapai 1,5 juta kendaraan.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogja, Agus Arif Nugroho, mengatakan lahan parkir legal yang dimiliki Pemkot Jogja, antara lain Taman PArkir ABA, Ngabean, Beskalan, Sriwedari, dan di Taman Parkir Senopati. Selain itu ada juga lahan parkir yang dikelola pihak swasta.

Dari lahan parkir tersebut diperkirakan hanya mampu menampung ribuan kendaraan. Untuk itu, Agus tidak melarang jika ada warga yang hendak membuka lahan sebagai tempat parkir.

Dia menegaskan warga yang membuka tempat parkir tidak boleh menarik tarif parkir lebih dari ketentuan Perda.

“Kalau kita bicara syarat dan ketentuan tentang lahan parkir kan saklek banget. Tapi untuk insidental kami persilakan. Selama catatan kami jangan melebihi ketentuan perda. Karena kalau itu dilakukan, bisa menjadi potensi pungli. Risikonya kami tidak mungkin menghambat kalau ada penegakan hukum. Kalau melakukan perbuatan melanggar pasti ada konsekuensinya,” jelasnya, Kamis (4/4/2024).

Agus menyampaikan menurut survei Kementerian Perhubungan nantinya akan ada 11,7 juta pergerakan wisatawan di Yogyakarta. Sedangkan Dishub memprediksi 70 persen dari angka itu akan masuk ke Kota Jogja dengan menggunakan mobil pribadi. Sementara sisanya menggunakan moda transportasi lain seperti pesawat dan kereta api.

“Kalau di sistem kami satu mobil 4 orang. Kalau 11 juta, sedangkan hampir 70 persen menggunakan mobil pribadi sisanya ada pesawat kereta ada moda transportasi lain, maka hampir 1,5 juta kendaraan,” kata Agus.

Dia mengatakan, banyaknya kendaraan yang masuk ke Kota Jogja ini tak sejalan dengan lahan parkir yang ada. Jika 1,5 juta kendaraan itu memaksa masuk ke Kota Jogja apalagi ke kawasan Tugu, Malioboro, dan Keraton, bisa dipastikan lahan parkir yang ada tak akan cukup menampung seluruhnya.

Agus mengajak wisatawan untuk menikmati kawasan Malioboro dengan berbagai cara. Tak melulu menggunakan mobil pribadi. Masyarakat bisa turut menggunakan moda transportasi KRL. Atau jika jaraknya tak terlalu jauh, biarkan kendaraan terparkir di lokasi menginap dan menuju ke Malioboro dengan jalan kaki. Di Malioboro juga tersedia berbagai jenis moda transportasi lainnya. Seperti becak, andong, ataupun Bus Trans Jogja.

“Tipsnya bagaimana? Misalnya, turun di Stasiun Maguwo, lalu naik KRL. Menikmati Malioboro dengan jalan kaki. Kalau tidak [tetap pakai kendaraan pribadi] kami pastikan ada perlambatan. Tapi tetap berjalan, insya Allah,” katanya.

Sementara, Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo akan menjadikan momen liburan tahun lalu sebagai bahan evaluasi. Singgih yang juga sebagai Kepala Dinas Pariwisata DIY ini mengatakan pihaknya akan memaksimalkan sisi pelayanan kepada wisatawan. Keamanan dan kesiapan sarana prasarana juga diperhatikan. Misalnya dengan mengecek kelayakan lift hingga alat pemadam api ringan di destinasi, hotel, hingga resto.

“Menjadi bagian penting karena pemudik pasti akan mengunjungi empat wisata. Dipastikan industri wisata atau destinasi wisata harus siap,” tegasnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul 1,5 Juta Kendaraan Diprediksi Masuk Kota Jogja Selama Libur Lebaran 2024, Warga Dibolehkan Buka Lahan Parkir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya