SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Kenaikan harga kedelai impor yang melambung tinggi dikeluhkan para perajin tahu dan tempe di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Para perajin terpaksa memperkecil ukuran tahu dan tempe yang diproduksi.

Seorang perajin tempe di Padukuhan Seneng, Siraman, Aris Wijarnaka, mengatakan biaya produksi tempe untuk saat ini meningkat tajam. Hal ini tidak lepas adanya kenaikan harga kedelai impor yang menjadi bahan baku tempe.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Dia menuturkan saat ini harga kedelai impor mencapai Rp12.700 per kilogram. Padahal sebelumnya harga kedelai impor hanya Rp10.300 hingga Rp10.500 per kilogram. Kenikan harga kedelai ini sudah terjadi sekitar tiga bulan lalu hingga sekarang.

“Dulu [tiga bulan lalu] harganya masih kisaran Rp10.300-Rp10.500 per kilogram. Tapi sekarang terus naik,” kata Aris kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).

Menurut dia, naiknya harga kedelai sangat memberikan pengaruh terhadap produksi. Aris mengakui tidak menaikan harga jual karena akan berpengaruh terhadap permintaan di pasaran.

Guna menyiasati kenaikan dilakukan dengan mengurangi ukuran sehingga bentuknya lebih tipis dan pendek. Biasanya satu lonjor bisa dipotong menjadi Sembilan bagian, tapi sejak kenaikan kedelai hanya menjadi delapan bagian.

“Untuk harga jual tetap Rp9.000 per lonjornya. Permintaan mengecilkan ukuran merupakan saran dari pedagang, sebab kalau menaikan harga jual malah nantinya tidak laku,” kata Aris.

Dia berharap kepada pemerintah bisa turun tangan untuk menstabilkan harga kedelai impor di pasaran. Langkah ini penting agar tidak ada yang dirugikan, sehingga kondisi di pasaran bisa kembali normal.

“Kalau harga bisa stabil, maka tidak akan menimbulkan gejolak,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Bendahara Paguyuban Perajin Tahu Sumber Sari Mulyo di Kalurahan Kepek, Wonosari, Sakiyo. Dia  mengatakan kenaikan harga kedelai berpengaruh terhadap ongkos produksi tahu. Akibat kenaikan ini sudah ada perajin yang memperkecil ukuran tahu.

Di sisi lain, perajin tahu di Kepek juga tidak berani menaikan karena penentuan harga jual berdasarkan kesepakatan di paguyuban.

“Harapannya bisa Kembali normal sehingga ongkos produksi Kembali seperti biasa. Kalau sekarang serba susah karena ongkos produksinya naik untuk membeli kedelai,” katanya.

Sakiyo mengatakan untuk saat ini harga jual tahu masih sama, yaitu tahu putih seharga Rp45.000 per papan, tahu magel Rp52.000 per papan, dan tahu pong dijual seharga Rp60.000 per papan.

“Untuk perkembangan harga masih menunggu pertemuan paguyuban,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Harga Kedelai Mahal, Ukuran Tahu dan Tempe di Gunungkidul Mengecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya