SOLOPOS.COM - Ilustrasi Saluran Irigasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul mencatat sekitar 76 persen jaringan irigasi dalam kondisi rusak. Hanya 24 persen jaringan irigasi di Gunungkidul yang kondisinya benar-benar baik.

Kepala Bidang Sumber Daya air DPUPRKP Gunungkidul, Handoko, mengatakan ada jaringan yang mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

“Kalau kondisi jaringan rusaknya ringan dan sedang, itu masih bisa dipakai. Kalau rusak berat ya air tidak bisa lewat,” kata Handoko, Selasa (6/2/2024).

Dengan begitu hanya 24% jaringan dalam kondisi benar-benar baik. Kondisi baik yang ia maksud yaitu memiliki nilai di atas 90. Pada tahun ini, DPUPRKP akan melakukan rehabilitasi dan peningkatan jaringan di dua kapanewon, yaitu Playen dan Wonosari.
Kapanewon Wonosari akan mendapat alokasi Rp1,2 miliar dan Playen mendapat Rp900 juta. Sebelum pengusulan, DPUPRKP telah mengadakan penjaringan aspirasi di tingkat petani.

Jaringan yang menjadi kewenangan mereka yaitu jaringan primer dan sekunder. Sedangkan jaringan tersier menjadi kewenangan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat. Anggaran yang dipakai berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp2 miliar.

“Peningkatan berarti yang tadinya jaringan irigasi terbuat dari tanah atau nonpermanan jadi permanen,” katanya.

Secara umum, kondisi jaringan irigasi di Bumi Handayani tergolong tua. Ada jaringan yang dibangun sejak tahun 1927. Dengan begitu perlu adanya rehabilitasi untuk menormalkan fungsinya. Pada 2023, DPUPRKP juga telah melakukan rehabilitasi dengan Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp6,1 miliar untuk 27 paket.

Sementara itu, Dandim 0730 Gunungkidul, Letkol Kav Anton Wahyudo mengatakan gerakan TNI AD Manunggal Air Tahun 2024 dimulai dengan peresmian 1.898 titik air bersih se-Indonesia.

Kabupaten Gunungkidul mendapat bantuan lima titik yaitu di Padukuhan Klepu, Nglegi, Patuk. Titik air bersih tersebut mampu mencukupi kebutuhan air bersih bagi 52 KK baik untuk persawahan dan juga perikanan.

Lokasi kedua berada di Padukuhan Nglegi, Nglegi, Patuk dan dapat dimanfaatkan untuk 50 KK. Lokasi ketiga berada di Padukuhan Bunder, Patuk dengan penerima manfaat 45 KK. Keempat ada di Kalurahan Mulusan, Paliyan dan kelima ada di Kalurahan Tileng, Girisubo.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Duh, 76% Jaringan Irigasi Pertanian di Gunungkidul Rusak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya