SOLOPOS.COM - Ilustrasi memetik cabai. (Freepik.com)

Solopos.com, KULONPROGO – Petani cabai di lahan pesisir selatan Kabupaten Kulonprogo meraih hasil panen yang cukup menggemberikan pada tiga pekan terakhir. Bahkan setiap harinya, petani di lahan itu mampu meraih omzet penjualan hingga Rp2 miliar.

Dalam sehari, petani di lahan pesisir selatan itu mampu melelang sekitar 50 ton cabai. Harga cabai dalam lelang yang diselenggarakan petani pesisir selatan Kulonprogo itu berkisar rata-rata Rp38.000 per kilogram.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Bahkan, harga cabai yang dilelang bisa mencapai Rp49.000 per kilogram pada awal Juni 2024. Sedangkan harga paling rendah di angka Rp14.000 per kilogram pada Sabtu (15/6/2024).

Jenis cabai yang tengah dipanen itu kebanyakan cabai keriting hijau dan merah. Cabai rawit hanya sekitar 10 persen dari hasil panen. Catatan terbaru paguyuban kelompok tani pesisir selatan Kulonprogo menunjukan harga cabai rata-rata Rp19.000 pada Selasa (18/6/2024) kemarin. Sedangkan total panen pada Selasa kemarin mencapai 53,7 ton cabai. Dari 53,7 ton cabai itu, total para petani mendapatkan Rp828,3 juta.

Ketua Champion Cabai Kulonprogo, Sukarman, mengatakan kelompok petaninya bermitra langsung dengan Kementerian Pertanian untuk mensuplai kebutuhan cabai nasional.

Dia menerangkan ada permainan tengkulak yang menyebabkan harga cabai turun di wilayahnya. Permainan tengkulak untuk menurunkan harga cabai ini sudah terlihat saat menjelang Hari Raya Iduladha kemarin.

“Tujuannya agar harga cabai turun, agar tengkulak ini dapat untung lebih. Ini hal biasa dan pernah kami alami sebelumnya,” jelas dia.

Petani dari Kapanewon Panjatan ini menjelaskan para petani yang saling berhimpun ini sudah memiliki cara mengatasi permainan tengkulak tersebut.

“Sekarang sudah kami coba naikan lagi harganya, lumayan dari kemarin Rp14.000 per kilogram, sekarang sudah Rp19.000 per kilogram,” ungkapnya.

Sukarman menerangkan salah satu strateginya adalah kekompakan dari seluruh kelompok tani yang ada di pesisir Kulonprogo. Total ada 15 kelompok tani yang tersebar dari ujung timur Bumi Binangun, Galur hingga ujung barat di Wates.

“Kalau kami kompak, jangankan tengkulak yang memainkan harga, hama dan penyakit tanaman juga bisa diatasi bersama, itu kuncinya,” ujar Sukarman.

Panen cabai pertama pada 2024 oleh petani pesisir Kulonprogo akan berlangsung hingga awal Juli depan. “Selanjutnya kami akan mulai menanam lagi pada Agustus nanti, untuk dipanen pada akhir tahun. Biasanya harganya jauh lebih baik hasil panen kedua daripada yang pertama seperti sekarang ini,” kata.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Raup Rp2 Miliar Per Hari, Petani Cabai Kulonprogo Sempat Dipermainkan Tengkulak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya