Jogja
Minggu, 15 Oktober 2023 - 22:07 WIB

Sambut Para Pendatang, Jogja Menyapa Gaungkan Toleransi dan Persaudaraan

Gigih Windar Pratama  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panggung seni hiburan memeriahkan acara Jogja Menyapa bertemakan Sugeng Rawuh Angsal Kawruh Paniradya Kaistimewan di Kampus Terpadu Universitas Widya Mataram (UWM) di Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (15/10/2023). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, JOGJA — Paniradya Kaistimewan menyambut hangat para mahasiswa baru untuk lebih mengenalkan Jogja dengan segala keistimewaannya. Mulai dari sosial kemasyarakatan, pola perilaku kesantunan, keramahtamahan, seni, budaya, kuliner, serta berbagai hal yang menarik dan unik lainnya.

Untuk itulah Paniradya Kaistimewaan menggelar acara Jogja Menyapa dengan tema Sugeng Rawuh Angsal Kawruh  yang mempunyai makna Jogja sebagai Kota Pelajar dengan berbagai kawah candradimukanya, Jogja menjadi tujuan para cendekia dalam memperdalam kazanah ilmu pengetahuan. 

Advertisement

Sugeng rawuh merupakan bentuk ucapan selamat datang kepada para cendekiawan dan angsal kawruh menandakan bahwa datangnya ke Yogyakarta adalah untuk menimba ilmu dan kebaikan yang akan mereka bawa kembali sebagai bagian dari perubahan menuju ke arah yang lebih baik.

Acara Jogja menyapa kali ini digelar di Kampus Terpadu Universitas Widya Mataram (UWM) yang terletak di Banyuraden, Gamping, Sleman Jogja. Jogja Menyapa ini juga menyuguhkan beragam kegiatan, mulai dari flashmob, senam zumba, pentas seni, hingga penampilan spesial dari band kondang, Letto. 

Advertisement

Acara Jogja menyapa kali ini digelar di Kampus Terpadu Universitas Widya Mataram (UWM) yang terletak di Banyuraden, Gamping, Sleman Jogja. Jogja Menyapa ini juga menyuguhkan beragam kegiatan, mulai dari flashmob, senam zumba, pentas seni, hingga penampilan spesial dari band kondang, Letto. 

Dalam sambutannya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang diwakili oleh Asisten Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Sekda DIY, Aris Riyanta, menyambut para mahasiswa yang datang ke Jogja. 

“Tak kenal maka tak sayang, momentum perjumpaan hari ini adalah salam perkenalan Jogja menyapa dengan Sugeng rawuh merupakan bentuk ucapan selamat datang kepada para cendekiawan dan angsal kawruh menandakan bahwa datangnya ke Yogyakarta adalah untuk menimba ilmu dan kebaikan yang akan mereka bawa kembali sebagai bagian dari perubahan menuju ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Advertisement

“Di Yogyakarta mahasiswa dapat saling mengenal, memahami dan makin akrab dengan saudara sesama anak bangsa. Persahabatan inilah yang memuat akulturasi dan inkulturasi budaya, diharapkan mengedepankan Bhinneka Tunggal Ika. Saya yakin bawah kedatangan di Jogja membawa misi positif yaitu menempuh pendidikan, mencari pengalaman dan membangun persaudaraan dengan teman-teman seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Dalam akhir sambutan tertulisnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X, juga berharap semua mahasiswa yang datang bisa saling menjaga ketertiban dan menyatu dengan warga Jogja. Menurutnya, adanya nilai toleransi menjadi dasar untuk bisa memiliki pergaulan yang positif dan bisa bermanfaat di kemudian hari.

“Yogyakarta sangat terbuka dengan semua orang, saya harap Anda bisa menjaga ketertiban yang ada di sini. Desa Mawacara Negoro Mowo Toto, setiap negara punya tata cara yang harus dihormati, di mana bumi pijak di situ langit dijunjung. Hormati orang lain apabila ingin dihormati, bersikaplah toleran karena toleransi sudah jadi bagian dari Jogja, berbaurlah karena ilmu sejatinya hidup bisa didapat dari pergaulan positif di manapun anda berada,” tutupnya.

Advertisement

Sedangkan menurut panitia acara Jogja Menyapa, Rico Sampurno Jati, acara ini bertujuan untuk menyambut mahasiswa yang baru masuk ke Jogja. Diharapkan, acara ini mampu memperkenalkan Jogja kepada para mahasiswa pendatang dari sisi sosial hingga budaya.

“Paniradya Kaistimewan bekerja sama dengan BEM DIY menyelenggarakan kegiatan Jogja Menyapa ini guna menyambut mahasiswa baru dari berbagai daerah yang datang ke Jogja. Sekaligus untuk mengenalkan Jogja dengan keistimewaannya, baik dari sisi sosial kemasyarakatan, pola perilaku kesantunan, keramah tamahan, seni, budaya, kuliner, serta berbagai hal dan unik lainnya,” ucapnya kepada Solopos.com, Minggu (15/10/2023).

Ia melanjutkan ada enam elemen yang terlibat dalam kegiatan ini mulai dari BEM Mahasiswa seluruh Jogja hingga paguyuban usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jogja.

Advertisement

“Ada enam elemen yang terlibat, dari Universitas Widya Mataram Jogja, BEM Jogja, BEM KM UNY, Satmabhara Universitas Widya Mataram Jogja, Mahasiswa Universitas Widya Mataram Jogja dan Paguyuban UMKM-Iwapi DIY. Untuk jumlah stan UMKM nya ada 50 stan yang berjualan berbagai macam produk mulai dari minuman, makanan sampai cindera mata,” lanjutnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif