SOLOPOS.COM - Induk jerapah jantan Kamil (kanan) dan induk betina Jahari (kiri) bersama anaknya berada di Baobab Safari Resort Taman Safari Indonesia II Jatim, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (25/6/2023). Taman Safari Indonesia II Jatim memperingati hari 'World Giraffe Day' yang jatuh pada 21 Juni dengan mengadakan tradisi tujuh bulanan betina jerapah Jahari dan membuat ornament kue dengan bentuk jerapah. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/pras.

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Suatu perusahaan swasta berencana membangun destinasi wisata berupa taman safari atau kebun binatang di Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini, lahan seluas 80 hektare yang berada di kawasan perbukitan telah dibebaskan oleh perusahaan yang berkantor di Godean, Kabupaten Sleman itu.

Seorang warga Girisuko, Danang Wahyudiyanto, mengatakan rumahnya hanya berjarak sekitar satu kilometer dari rencana lokasi pembangunan taman safari. Dia menyebut pembebasan lahan sudah dilakukan sejak 2022.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

“Sudah banyak lahan masyarakat yang dibeli oleh perusahaan yang berencana membangun taman safari itu, sekitar 80 hektare,” katanya, Minggu (10/12/2023).

Danang menyebut lokasi rencana pembangunan itu dulunya perkebunan dan sawah untuk tanaman palawija.

“Lahan yang datar buat tanam jagung dan kacang, sementara yang miring buat tanaman pohon seperti jati. Itu area perbukitan,” ungkapnya.

Rencana pembangunan taman safari di Girisuko itu, jelas Danang, banyak didukung warga. Hal ini karena dampak ekonomi yang akan meningkat saat ada taman safari di kawasan itu.

“Kalau pertanian saja sekarang malah diserang monyet ekor panjang,” jelas dia.

Serangan monyet ekor panjang di Girisuko, menurut Danang, sudah sangat mengganggu pertanian di kalurahan tersebut.

“Membasminya susah, dipasang jaring tetap tidak mempan. Jadi ya lebih baik sekalian dibangun taman safari, malah bagus buat semuanya dengan ekonomi nanti meningkat,” harapnya.

Sementara itu, Lurah Girisuko, Jamin Paryanto, membenarkan adanya rencana pembangunan taman safari di wilayahnya itu.

“Tapi saya belum pernah diajak berunding sama perusahaannya, sekarang tindak lanjut rencana itu juga tidak tahu,” terangnya.

Meskipun belum menemui Kalurahan Girisuko, jelas Jamin, perusahaan telah melakukan pembebasan lahan di lokasi rencana pembangunan taman safari tersebut.

“Infonya dari warga sudah dibeli lahannya, karena di situ lahan warga semua. Kewenangan kami terbatas juga,” ujarnya.

Jamin belum menentukan sikap terhadap rencana pembangunan taman safari di Kalurahan Girisuko tersebut. Hal ini karena belum ada musyawarah dan sosialisasi terhadap pihak kalurahan.

“Kalau mendukung atau tidak belum tahu karena belum ada musyawarah atau sosialisasinya ke kami, bagaimana kami akan bersikap jika belum tahu banyak soal itu,” katanya.

Jamin menyampaikan pembangunan terpenting di wilayahnya adalah pelebaran jalan dan pengembangan sumber air.

“Jalan kami masih sempit kami minta pembangunan kearah peningkatan akses jalan dulu saja,” tuturnya.

Soal sumber air, lanjut Jamin, masih ada kekeringan di wilayahnya. Terlebih belum ada PDAM yang masuk ke Kalurahan Girisuko.

“Belum ada PDAM masuk sini juga, kami harap sumber air dulu dimaksimalkan agar ketersedian air bagi warga mencukupi dulu, karena itu yang dibutuhkan. Soal pembangunan taman safari belum tahu banyak kami,” jelas dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Taman Safari Bakal Dibangun di 80 Ha Area Perbukitan Panggang, Begini Update-nya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya