SOLOPOS.COM - Ilustrasi miras oplosan (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BANTUL — Lima orang meninggal dunia setelah menenggak minuman keras oplosan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry, mengatakan lima orang yang meninggal dunia setelah meminum miras oplosan itu terdiri dari tiga warga Srandakan, satu orang warga Palbapang, dan satu orang lain dari Pandak.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Dia menjelaskan salah satu korban meninggal dunia itu berinisial MD, 43, warga Srandakan, yang mengonsumsi miras pada Sabtu (30/9/2023). Kemudian pada Senin (2/10/2023), pria itu mengeluh salah satu matanya tidak dapat melihat. Pada hari yang sama korban diantar istrinya berobat ke PKU Muhammadiyah Srandakan dan dilakukan rawat jalan.

“Hasil Keterangan Dokter RS Panembahan Senopati Bantul bahwa korban [berinisial MD] dinyatakan meninggal dunia akibat keracunan alkohol,” kata Jeffry melalui telepon, Rabu (4/10/2023).

Korban selanjutnya berinisial SW, 44, warga Srandakan mengalami sesak nafas pada Senin (2/10/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Kemudian pada Selasa (3/10/2023) pukul 07.30 WIB, korban dibawa ke Puskesmas  Srandakan dan dirujuk ke RS UII Bantul untuk mendapatkan penanganan medis, namun sekitar pukul 20.17 WIB korban meninggal dunia.

Adapun korban lainnya, HR, 39, yang juga usai menenggak miras, pada Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 12.00 WIB mengalami kebutaan dan sesak nafas. Korban dibawa ke RS UII Bantul untuk mendapatkan penanganan medis, namun sekitar pukul 21.00 WIB korban meninggal dunia.

Ia menurutkan, meninggalnya tiga orang karena miras oplosan di Srandakan, belum diketahui asal miras didapatkan.

“Untuk kasus di Srandakan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan, dari mana korban mendapatkan miras,” katanya.

Selain di Srandakan, korban meninggal akibat miras juga terjadi di Palbapang, Bantul yaitu AS, 43, yang meninggal dunia karena sakit di RS Panembahan Senopati Bantul pada Senin (2/10/2023) sekitar pukul 14.10 WIB. Berdasarkan keterangan keluarga, korban bersama dengan tiga orang lain terlihat sedang menenggak miras di proyek pembangunan rumah yang tengah dikerjakan korban pada Minggu (1/10/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.

Menurut keterangan keluarga, selama ini korban meminum miras hampir setiap hari dan memiliki riwayat penyakit gula dan hipertensi.

Kemudian pada Senin (2/10/2023) sekitar pukul 08.30 WIB adik korban kembali mendatangi proyek tersebut dan melihat korban menyiram jalan proyek pembangunan tersebut. Sekitar pukul 11.00 WIB korban mengeluh tidak enak badan lalu dibawa ke RS Panembahan Senopati Bantul dan sekitar pukul 13.30 WIB korban dinyatakan meninggal dunia.

Kemudian korban KS, 40, warga Pandak, Bantul, yang pada Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 02.00 WIB mengalami muntah-muntah. Tak berselang lama korban kejang dan lemas. Kemudian korban sempat ditidurkan dan dicarikan ambulance, tak berselang lama korban meninggal dunia.

“Dengan demikian ada lima korban. Kejadian Bantul dan Pandak bahwa pelaku juga korban AS  [sebagai] peminum dan juga penjual miras,” katanya.

Menurut Jeffry, saat ini Polisi masih mendalami terkait keterkaitan kasus miras oplosan di Srandakan dan Palbapang yang merenggut lima korban jiwa tersebut.

“Sering kali miras menjadi faktor pertama dalam tindak kejahatan, dan miras juga dapat membahayakan kesehatan bahkan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa bila berlebihan atau menggunakan bahan bahaya yang tentunya tidak layak konsumsi,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul 5 Warga Bantul Tewas Diduga Usai Tenggak Miras Oplosan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya