SOLOPOS.COM - Snack untuk acara pelantikan KPPS di Sleman yang viral di medsos. (Instagram)

Solopos.com, JOGJA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman akhirnya buka suara terkait viral snack atau konsumsi dalam acara pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Sleman. KPU Sleman mengungkap adanya dugaan penyelewengan atau penyunatan anggaran yang dilakukan pihak vendor atau penyedia jasa pengadaan snack mencapai ratusan juta rupiah.

Buntut dari persoalan ini massa dari perwakilan pedukuhan di Sleman mendatangi Kantor KPU Sleman, Jumat (26/1/2024). Mereka mendesak KPU Sleman transparan dan mengambil langkah hukum untuk vendor penyedia snack pelantikan KPPS.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Pasca-pelantikan, KPU Sleman telah memanggil dan mempertemukan vendor selaku penyedia snack dengan Jogoboyo atau Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Kamis (25/1/2024). Sekretaris KPU Sleman, Yuyud Futrama, menjelaskan total anggaran snack untuk pelantikan KPPS sekitar Rp400 juta. PT Jujur Kinaryo Projo terpilih sebagai vendor penyedia snack melalui e-katalog dan telah menyanggupi pesanan snack seharga Rp15.000 dengan total jumlah 24.199 kotak.

Dalam pertemuan klarifikasi dengan vendor, terungkap jika vendor memotong anggaran snack dari KPU Sleman menjadi Rp2.500 dan mendistribusikan pekerjaan pengadaan snack ke beberapa produsen lain. “Ternyata dia [vendor] menurunkan seharga Rp2.500. Berarti dia sudah bathi [untung] Rp12.500, dari Jogoboyo menyarankan kami mengambil langkah. Langkah pertama kami menyetop dia sebagai vendor,” ungkapnya.

Dengan demikian dari total anggaran Rp15.000 disunat Rp12.500 dan parahnya hanya dibelanjakan Rp2.500. Jika ditotal dengan jumlah pesanan snack 24.199 kotak maka penyunatan anggaran yang terjadi mencapai Rp302 juta.

Ia menjamin tidak ada unsur KPU Sleman yang terlibat dalam pemotongan anggaran snack untuk pelantikan KPPS Sleman yang viral itu. “Kalau bapak-ibu menemukan ada unsur KPU, entah itu sekretariat pegawai yang main-main, bisa membuktikan, akan saya pecat hari ini juga,” ujarnya.

Uang Transport

Anggaran yang dialokasikan untuk pelantikan KPPS hanya sebatas untuk snack sebesar Rp15.000 per orang. Di Sleman tidak dianggarkan untuk uang transport dan makan berat sebagaimana Kota Jogja.

“Anggaran yang diturunkan se-Indonesia sama. Yang membedakan itu jumlahnya [KPPS] Sleman banyak kok dapatnya [anggaran] sama dengan kota yang sedikit. Sleman jumlahnya 24.000 [KPPS], uangnya sama dengan kota,” katanya.

Namun ia memastikan pada pelaksanaan Bimtek, KPPS akan mendapat uang transport sebesar Rp50.000, makan berat dan snack. Kemudian untuk honor KPPS, dipastikan akan turun tepat waktu setelah pelaksanaan pemungutan suara. “Besok Bimtek dapat transport, makan dan snack,” ujarnya.

Ketua Paguyungan Dukuh Cokro Pamungkas Sleman, Sukiman Hadiwijoyo, menjelaskan pada pelantikan KPPS yang dilaksanakan Kamis (26/1/2024), para KPPS yang sebagian juga merupakan dukuh-dukuh, mengeluhkan fasilitas snack yang tidak layak. Apa yang dikeluhkan KPPS di Sleman tentang penyediaan snack yang tidak layak ini pun viral di media sosial.

Snack dipandang kurang wajar. Maka dari ketika snack saja kurang wajar, pasti ada pertanyaannya yang lain. Kok Sleman enggak ada [uang] transport-nya? Yang lain lagi terkait bimtek dan pelaksanaan pemilu pada 14 Februari 2024, jangan sampai Sleman terulang lagi,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya